>LAYANAN INFORMASI
Pengertian
:
Layanan Informasi adalah penyampaian berbagai
informasi kepada sasaran layanan agar individu dapat menolah dan memanfaatkan
informasi tersebut demi kepentingan hidup dan perkembangannya.
Tujuan
:
Secara umum agar terkuasainya informasi tertentu
sedangkan secara khusus terkait dengan fungsi pemahaman (paham terhadap
informasi yang diberikan) dan memanfaatkan informasi dalam penyelesaian
masalahnya. Layanan informasi menjadikan individu mandiri yaitu memahami dan menerima
diri dan lingkungan secara positif, objektif dan dinamis, mampu mengambil
keputusan, mampu mengarahkan diri sesuai dengan kebutuhannya tersebut dan
akhirnya dapat mengaktualisasikan dirinya.
Komponen
a. Konselor sebagai pelaksana
layanan
b. Peserta layanan sebagai
sasaran layanan adalah individu yang memerlukan informasi untuk mengatasi
permasalahannya dan mengembangkan kehidupannya
c. Informasi sebagai isi layanan
yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta layanan.
Asas
Layanan informasi sangat menuntut asas kegiatan
dari peserta layanan, asas keterbukaan dan kesukarelaan. Asas kerahasiaan diperlukan
jika informasi bersifat pribadi.
Pendekatan
dan Teknik
Layanan informasi diberikan
secara langsung dan terbuka oleh konselor yang disajikan dalam bentuk:
a. Ceramah, Tanya-jawab dan
diskusi
b. Menggunakan media informasi
c. Melalui kegiatan khusus seperti hari Karir
d. Mendatangkan Nara Sumber
Layanan ini hendaknya dapat mengaktifkan peserta
layanan seperti melalui Studi Kasus tentang suatu materi lalu diminta peserta
layanan menganalisis kasus tersebut.
Kegiatan Pendukung
Layanan ini berkaitan dengan aplikasi
instrumentasi untuk mengungkapkan apa yang dibutuhkan oleh peserta layanan. Berkaitan juga dengan
konferensi kasus dalam memberikan pemahaman demi terselesaikan kasus. Berkaitan
dengan kunjungan rumah menyangkut tentang pendapat orangtua dan kondisi
kehidupan keluarga bagi peserta layanan (bagi anak atau anggota keluarga
lainnya). Dalam Alih tangan kasus, layanan informasi dapat digunakan bagi
peserta layanan yang ingn mendalami informasi tertentu yang berkaitan dengan
permasalahan yang dialaminya.
Operasionalisasi
a. Perencanaan
Identifikasi kebutuhan informasi terhadap objek
layanan, menetapkan materi layanan, menetapakan subyek layanan, menetapkan nara
sumber, menentapkan prosedur, perangkat dan media layanan serta menyiapkan
kelengkapan administrasi.
b. Pelaksanaan
Mengorganisasikan kegiatan
layanan, mengaktifkan peseta layanan dan mengoptimalkan penggunaan metode dan
media.
c. Evaluasi
Menetapkan materi evaluasi, menetapkan prosedur
evaluasi, menyusun instrumen evaluasi, mengaplikasikan instrumen dab mengolah
hasil instrument.
d. Analisis hasil evaluasi
Menetapkan norma/standar evaluasi, melakukan
analisis dan menafsirkan hasil analisis.
e. Tindak lanjut
Menetapkan jenis dan arah tindak lanjut,
mengkomunikasikan rencana tindak lanjut pihak terkait dan melaksanakan rencana
tindak lanjut.
f. Pelaporan
Menyusun laporan layanan orientasi, menyempaikan
laporan kepada pihak terkait dan mendokumentasikan laporan.
Dalam
melaksanakan layanan, seorang konselor hendaknya mampu mengidentifikasi Lima
Ranah Penguasaan (LIRAUSA) yang terdiri dari:
1. Wadasruh (wawasan dasar menyeluruh) meliputi:
pengertian, tujuan dan manfaat layanan diberikan.
2. Komponen yang berperan
pokok dalam layanan
3. Standar Prosedur Operasional (SPO) layanan
4. Setting atau lokasi dan kondisi yang
menyertainya
5. Penilaian dan pelaporan
layanan informasi mencakup empat
hal pola lalu lintas informasi, antara lain alokasi, pembicaraam, konsultasi
dan registrasi. beberapa contoh lainnya adalah:
a. Internet Services, contohnya seperti :
• M-Commerce
• VOD
• News and Weather
b. Real-time traffic information (Mobile data dan Mobile television)
• mobile data menggunakan komunikasi data nirkabel menggunakan gelombang radio untuk mengirim dan menerima data computer real time untuk, dari dan antara perangkat yang digunakan oleh personil berbasis lapangan. alat-alat ini dapat dipasang semata-mata untuk digunakan saat berada dalam kendaraan (Fixed Data Terminal) atau untuk digunakan di dalam dan keluar dari kendaraan (Mobile Data Terminal).
c. Telematik Terminal.
telematika terminal yang mungkin termasuk fungsi komunikasi untuk berkomunikasi dengan server atau telematika dapat beroperasi dalam hubungannya dengan komunikasi mobile terminal, seperti telepon portable. secara umum, terminal telematika tidak memiliki perangkat layar, sehingga mereka dapat memberikan informasi gambar.
a. Internet Services, contohnya seperti :
• M-Commerce
• VOD
• News and Weather
b. Real-time traffic information (Mobile data dan Mobile television)
• mobile data menggunakan komunikasi data nirkabel menggunakan gelombang radio untuk mengirim dan menerima data computer real time untuk, dari dan antara perangkat yang digunakan oleh personil berbasis lapangan. alat-alat ini dapat dipasang semata-mata untuk digunakan saat berada dalam kendaraan (Fixed Data Terminal) atau untuk digunakan di dalam dan keluar dari kendaraan (Mobile Data Terminal).
c. Telematik Terminal.
telematika terminal yang mungkin termasuk fungsi komunikasi untuk berkomunikasi dengan server atau telematika dapat beroperasi dalam hubungannya dengan komunikasi mobile terminal, seperti telepon portable. secara umum, terminal telematika tidak memiliki perangkat layar, sehingga mereka dapat memberikan informasi gambar.
>LAYANAN KEAMANAN
Keamanan adalah suatu yang sangat penting untuk
menjaga agar suatu data dalam jariangan tidak mudah hilang. Sistem keamanan
membantu mengamankan jaringan tanpa menghalangi penggunaannya dan menempatkan
antisipasi ketika jaringan berhasil ditembus. Keamanan jaringan di sini adalah
memberikan peningkatan tertentu untuk jaringan. Peningkatan keamanan jaringan
ini dapat dilakukan terhadap :
Rahasia (privacy)
Dengan
banyak pemakai yang tidak dikenal pada jaringan menebabkan penyembunyian data
yang sensitive menjadi sulit.
Keterpaduan data (data integrity)
Karena
banyak node dan pemakai berpotensi untuk mengakses system komputasi, resiko
korupsi data adalah lebih tinggi.
Keaslian (authenticity)
Hal
ini sulit untuk memastikan identitas pemakai pada system remote, akibatnya satu
host mungkin tidak mempercayai keaslian seorang pemakai yang dijalankan oleh
host lain.
Convert Channel
Jaringan
menawarkan banyak kemungkinan untuk konstruksi convert channel untuk aliran
data, karena begitu banyak data yang sedang ditransmit guna menyembunyikan
pesan.
Keamanan
dapat didefinisikan sebagai berikut :
- Integrity
Mensyaratkan bahwa informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang memiliki wewenang - Confidentiality
Mensyaratkan bahwa informasi (data) hanya bisa diakses oleh pihak yang memiliki wewenang. - Authentication
Mensyaratkan bahwa pengirim suatu informasi dapat diidentifikasi dengan benar dan ada jaminan bahwa identitas yang didapat tidak palsu. - Availability
Mensyaratkan bahwa informasi tersedia untuk pihak yang memiliki wewenang ketika dibutuhkan. - Nonrepudiation
Mensyaratkan bahwa baik pengirim maupun penerima informasi tidak dapat menyangkal pengiriman dan penerimaan pesan.
Serangan
(gangguan) terhadap keamanan dapat dikategorikan dalam empat kategori utama :
- Interruption
Suatu aset dari suatu sistem diserang sehingga menjadi tidak tersedia atau tidak dapat dipakai oleh yang berwenang. Contohnya adalah perusakan/modifikasi terhadap piranti keras atau saluran jaringan. - Interception
Suatu pihak yang tidak berwenang mendapatkan akses pada suatu aset. Pihak yang dimaksud bisa berupa orang, program, atau sistem yang lain. Contohnya adalah penyadapan terhadap data dalam suatu jaringan. - Modification
Suatu pihak yang tidak berwenang dapat melakukan perubahan terhadap suatu aset. Contohnya adalah perubahan nilai pada file data, modifikasi program sehingga berjalan dengan tidak semestinya, dan modifikasi pesan yang sedang ditransmisikan dalam jaringan. - Fabrication
Suatu pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem. Contohnya adalah pengiriman pesan palsu kepada orang lain.
a. navigation assistant
b. weather,stock information
c. entertainment and M-commerce.
d. penggunaan Firewall dan Antivirus
>LAYANAN CONTIXT AWARE DAN EVENT BASE
Di zaman seperti
sekarang ini sangat dibutuhkan suatu teknologi yang dapat memberikan kemudahan
bagi user untuk mengakses informasi setiap saat kapan pun dan dimana pun mereka
berada. Suatu teknologi yang disebut context-aware computing dapat
memenuhi kebutuhan tersebut dan akan menjadi trend yang penting untuk
dikembangkan di masa depan. Dengan adanya context aware maka user tidak
perlu harus selalu memberi input yang banyak secara eksplisit untuk membuat
komputer menjalankan tugasnya.
Context awareness adalah kemampuan sebuah sistem untuk
memahami si user, network, lingkungan, dan dengan demikian melakukan adaptasi
yang dinamis sesuai kebutuhan.
Karakteristik dari
user, network, lingkungan itu disebut konteks. Namun informasi konteks sendiri
menjadi kompleks dan heterogen sesuai jenis layanan yang akan didukung. Maka
context awareness menjadi masalah yang besar dan menarik dalam pengembangan
aplikasi, khususnya mobile, beberapa tahun ke depan.
Beberapa bagian yang
lebih sederhana dari context awareness telah mulai dibangun. Misalnya
LBS: location-based service. Misalnya, sewaktu user mencari keyword tertentu
(pom bensin, kafe, ATM, dll), maka ia akan memperoleh hasil yang berbeda
tergantung pada posisi user. Ini dapat mulai digabungkan dengan beberapa info
dari user. Misalnya pom bensin atau kafe di dekat posisi user yang menerima
pembayaran dengan ATM yang dimiliki user.
Ada 4 kategori aplikasi context-awareness menurut Bill N. Schilit, Norman Adams, dan Roy Want, yaitu :
1.
Proximate selection.
adalah
suatu teknik antarmuka yang memudahkan pengguna dalam memilih atau melihat
lokasi objek yang berada didekatnya dan mengetahui posisi lokasi dari user itu sendiri.
Ada dua variabel yang berkaitan dengan proximate selection ini, yaitu locus dan
selection dengan kata lain tempat dan pilihan.
2.
Automatic Contextual Reconfiguration
Aspek
terpenting suatu kasus sistem context-aware adalah bagaimana suatu konteks yang
digunakan membawa perbedaan terhadap konfigurasi sistem dan bagaimana cara
antar setiap komponen berinteraksi satu sama lain nya. Sebagai contoh,
penggunaan virtual whiteboard sebagai salah satu inovasi automatic
reconfiguration yang menciptakan ilusi pengaksesan virtual objects sebagai
layaknya fisik suatu benda.
Contextual
Reconfiguration juga bisa diterapkan pada fungsi sistem operasi; sebagai
contoh: sistem operasi suatu komputer A bisa memanfaatkan memori komputer
lainnya yang berada didekatnya untuk melakukan back-up data sebagai antisipasi
jika power komputer A melemah.
3.
Contextual Informations and Commands
Kegiatan
manusia bisa diprediksi dari situasi atau lokasi dimana mereka berada. Sebagai
contoh, ketika berada di dapur, maka kegiatan yang dilakukan pada lokasi
tersebut pasti berkaitan dengan memasak. Hal inilah yang menjadi dasar dari
tujuan contextual information and commands, dimana informasi-informasi tersebut
dan perintah yang akan dilaksanakan disimpan ke dalam sebuah directory
tertentu. Setiap file yang berada di dalam directory berisi locations and
contain files, programs, and links. Ketika seorang user berpindah dari suatu
lokasi ke lokasi lainnya, maka browser juga akan langsung mengubah data lokasi
di dalam directory. Sebagai contoh: ketika user berada di kantor, maka user
akan melihat agenda yang harus dilakukan; ketika user beralih lagi ke dapur,
maka user tersebut akan melihat petunjuk untuk membuat kopi dan data
penyimpanan kebutuhan dapur.
4.
Context-Triggered Actions
Cara
kerja sistem context-triggered actions sama layaknya dengan aturan sederhana
IF-THEN. Informasi yang berada pada klausa kondisi akan memacu perintah aksi
yang harus dilakukan. Kategori sistem context-aware ini bisa dikatakan mirip
dengan contextual information and commands, namun perbedaannya terletak pada
aturan-aturan kondisi yang harus jelas dan spesifik untuk memacu aksi yang akan
dilakukan.
Sebagai mana contoh dibawah ini :
ketika
seorang user sedang mengadakan acara pesta ulang tahunnya, maka context-aware
pada mobile phone yang dimiliki user akan langsung menyimpulkan bahwa user
sedang mengadakan acara ulang tahun dan akan menolak semua panggilan telepon
yang tidak berkaitan dengan acara tersebut. Pada sekarang ini sangat dibutuhkan
suatu teknologi yang dapat memberikan kemudahan bagi user untuk mengakses
informasi setiap saat user membutuhkannya. Yang disebut context-aware computing
yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dan akan menjadi trend yang penting
untuk dikembangkan kedepannya. Dengan adanya context aware, user tidak perlu
selalu memberikan input yang secara eksplisit untuk membuat komputer
menjalankan tugas-tugasnya.
4.
Layanan Perbaikan Sumber (Resource Discovery Service)
Layanan perbaikan sumber
yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM). SDM
telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan
telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola, pengembang, pendidik,
dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan
masyarakat pada umunya.
Konsep pengembangan sumber daya manusia di bidang telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan digital, kesenjangan informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal.
Kebutuan akan SDM dapat dilihat dari bidang ekonomi dan bidang politik, yaitu :
Konsep pengembangan sumber daya manusia di bidang telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan digital, kesenjangan informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal.
Kebutuan akan SDM dapat dilihat dari bidang ekonomi dan bidang politik, yaitu :
Dilihat dari bidang ekonomi
Pengembangan telematika ditujukan untuk peningkatan kapasitas ekonomi, berupa peningkatan kapasitas industry produk barang dan jasa.
Dilihat dari bidang politik
Bagaimana telematika memberikan kontribusi pada pelayanan public sehingga menghasilkan dukungan politik.
Dari kedua bidang tersebut diatas kebutuhan terhadap telematika akan dilihat dari dua aspek, yaitu :
1. Pengembangan peningkatan kapasitas industry.
2. Pengembangan layanan publik.
3. Sasaran utama dalam upaya pengembangan SDM telematika yaitu sebagai berikut :
a) Peningkatan kinerja layanan public yang memberikan akses yang luas terhadap peningkatan kecerdasan masyarakat, pengembangan demokrasi dan transparasi sebagai katalisator pembangaunan.
b) Literasi masyarakat di bidang teknologi telematika yang terutama ditujukan kepada old generator dan today generation sebagai peningkatan, dikemukakan oleh Tapscott.
Pengembangan telematika ditujukan untuk peningkatan kapasitas ekonomi, berupa peningkatan kapasitas industry produk barang dan jasa.
Dilihat dari bidang politik
Bagaimana telematika memberikan kontribusi pada pelayanan public sehingga menghasilkan dukungan politik.
Dari kedua bidang tersebut diatas kebutuhan terhadap telematika akan dilihat dari dua aspek, yaitu :
1. Pengembangan peningkatan kapasitas industry.
2. Pengembangan layanan publik.
3. Sasaran utama dalam upaya pengembangan SDM telematika yaitu sebagai berikut :
a) Peningkatan kinerja layanan public yang memberikan akses yang luas terhadap peningkatan kecerdasan masyarakat, pengembangan demokrasi dan transparasi sebagai katalisator pembangaunan.
b) Literasi masyarakat di bidang teknologi telematika yang terutama ditujukan kepada old generator dan today generation sebagai peningkatan, dikemukakan oleh Tapscott.